Halo para pembaca setia blog kami! Pada kesempatan kali ini, kami ingin berbagi kisah inspiratif tentang seorang pahlawan tanpa tanda jasa di dunia pendidikan, yaitu Pak Thomas Gawi. Beliau adalah seorang guru honorer dengan semangat juang yang luar biasa dalam mencerdaskan anak bangsa, khususnya para siswa/siswi di SMAN 2 Ketungau Hulu.

Pak Thomas Gawi adalah sosok guru yang rela menempuh perjalanan yang tidak mudah demi menyampaikan ilmu pengetahuan kepada para siswa di Desa Mungguk Entawak. Dari kediamannya di Kedangran, Pak Thomas harus berjuang menempuh perjalanan selama 3 jam lamanya. Tak cukup dengan itu, medan perjalanan yang berlumpur dan licin menjadi tantangan nyata yang harus dihadapinya.

Namun, semangat pengabdian Pak Thomas tidak pernah pudar. Bahkan di tengah perjalanan yang berat itu, beliau dengan ikhlas membagikan cerita tentang biaya tambang atau angkutan di sungai yang dilewati, yang mencapai Rp. 15.000,- per orang ditambah satu buah motor. Bagi sebagian orang, biaya itu mungkin sepele, tetapi bagi seorang guru honorer seperti Pak Thomas, setiap pengeluaran itu menjadi perhitungan yang harus dipertimbangkan matang-matang.

"Bolak-balik, setidaknya untuk sekadar naik tambang saja, sudah menghabiskan Rp. 30.000,- belum lagi untuk bensin motor," ujar Pak Thomas dengan senyum penuh keikhlasan. "Tetapi, melihat semangat belajar para siswa dan harapan besar mereka kepada pendidikan, segala pengorbanan ini tidak sebanding dengan manfaat yang bisa saya berikan untuk mereka."

Dalam percakapan kami, Pak Thomas mengungkapkan harapannya yang besar kepada pemerintah, baik di tingkat provinsi maupun pusat. Beliau berharap suatu hari nanti dapat diangkat menjadi guru P3K (Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja) bersama dengan para teman guru seperjuangannya. Baginya, status P3K tidak sekadar tentang gengsi atau kepentingan pribadi, tetapi juga membuka peluang untuk memberikan kontribusi yang lebih besar lagi dalam dunia pendidikan.

Kisah Pak Thomas Gawi mengingatkan kita semua tentang nilai sejati dari pengabdian. Dedikasi dan semangat juangnya yang tulus dalam mencerdaskan anak bangsa, meskipun sebagai guru honorer dengan segala keterbatasan, patut dijadikan contoh inspiratif bagi kita semua. Setiap langkah kecil yang diambilnya untuk membawa terang pendidikan di tengah kegelapan medan dan biaya yang menguras, adalah suatu bentuk pengabdian yang sejati.

Kita perlu mengenang bahwa pengabdian itu berarti perjuangan dan pengorbanan. Sebagai masyarakat, mari kita dukung penuh para pahlawan tanpa tanda jasa seperti Pak Thomas Gawi, serta para guru-guru honorer lainnya yang tanpa kenal lelah berusaha membawa perubahan bagi generasi penerus bangsa. Bersama-sama, mari kita berharap dan bekerja untuk menciptakan masa depan pendidikan yang lebih baik bagi anak-anak bangsa Indonesia. Semangat!


Mungguk entawak, 01 Agustus 2023

SMAN 2 Ketungau Hulu